News & Research

Reader

Rupiah Ditutup Melemah Saat Pasar Menanti Data PDB AS Q1 2024
Thursday, April 25, 2024       15:42 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup melemah terhadap dolar, karena pelaku pasar sedang mewaspadai data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal I 2024 yang akan dipublikasikan nanti malam WIB.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (25/4) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.187 per dolar AS, melemah 32 poin atau 0,20% dibandingkan Rabu sore (24/4) di level Rp16.155 per dolar AS.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa indeks dolar AS menguat hari ini. "Greenback tetap mendekati level tertinggi lima bulan yang dicapai minggu lalu, karena para pedagang terus mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, sore ini.
Data ekonomi yang dirilis minggu ini ditetapkan untuk memberikan lebih banyak isyarat mengenai jalur suku bunga. "Data produk domestik bruto AS kuartal I yang akan dirilis pada hari Kamis malam diperkirakan menunjukkan kondisi ekonomi terbesar di dunia ini tetap tangguh pada awal tahun 2024," ujar Ibrahim.
Yang lebih diawasi adalah data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat besok. Data indeks harga PCE yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve kemungkinan akan memiliki dampak yang lebih besar, mengingat data tersebut terkait langsung dengan prospek bank sentral mengenai suku bunga.
Selain itu, pertemuan BOJ mendatang menjadi fokus utama. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Jumat, menyusul kenaikan suku bunga bersejarah pada bulan Maret.
Namun pelemahan yen baru-baru ini, ditambah dengan ekspektasi upah dan inflasi yang lebih tinggi membuat para pedagang waspada terhadap sinyal hawkish dari BOJ. "BOJ berpotensi menaikkan prospek inflasi dan mengulangi rencana untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini," jelas Ibrahim.
Di dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) bulan April memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps atau menjadi 6,25 persen. Adapun, suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga naik 25 bps, masing-masing menjadi sebesar 5,5 persen dan 7 persen. Kebijakan ini menjadi sentimen positif yang membantu pelemahan kurs rupiah pada sore ini cukup terbatas.
"Kebijakan ini merupakan respons yang kuat dari BI untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru